Kamis, 09 Juli 2015

9 Juli 2015

WAW, akhirnya 9 Juli terlewati sudah:')

Pengumuman SBMPTN telah resmi keluar kemarin, 9 Juli 2015 pukul 17.00. Sumpah, mungkin hari itu nggak bakal terlupakan saking deg-deg-annya. Nggak tau apa cuma aku atau semua orang yang ngerasain deg-deg-an sebegininya. Nggak fokus bantu ibu, nonton tv, ngejemur baju bahkan sampai tidur pun nggak fokusTT.
Nah mengenai tidur yang nggak fokus, by the way, aku mimpi. Jadi ceritanya itu tidur siang pasca sholat zuhur. Lebih tepatnya sengaja tidur biar bangun-bangun udah ashar. Nah, tidur siang itu tumben banget aku mimpi. Entah suatu pertanda apa gimana, aku mimpi diterima di pilihan kedua. Kemudian bangun. Dan wow, aku cuma tidur setengah jam tapi terasanya lama banget. Karena merasa belom ashar, aku tidur lagi(de-_____-). Bangun-bangun udah ashar lewat gitu dan langsung nyamperin ibu, cerita tentang mimpi barusan dan kegalauan maksimal menuju jam 5. Ibu yang lagi masak cuma bilang,
"yaudah Allah tau yang terbaik nanti"

Jam 17.00. Ngeeeeng. Lebih beberapa menit sih, aku mencoba membuka web sbmptn. YAK! webnya penuh gitu jadi gabisa masuk. Dan tepat juga pada saat itu si Firza ngirim broadcast line yang isinya window web buat liat hasil SBMPTN, dan yodah, aku buka lewat penerimaan.ui.ac.id.
Sok-sok siap udah nge input nomor peserta SBMPTN, tiba-tiba aku lemes sendiri, nggak kuat buat ngeklik. Lalu aku ke rumah nenek dan minta Alizah buat ngeklik button 'lihat'. 
"Ja, klik in coba. Aku takut."
"Yang mana, aku gak ngerti..."
"Itu, tinggal klik lihat... nomornya udah aku tulis..."
"oh iya" gaberapa lama.... "selamat...."
"HAH?"
"gatau ini tulisannya selamat"
"boong?"
"liat aja sendiri, keterima kak"
karena penasaran, akhirnya gue liat. Awalnya gue cuma liat; Selamat Anda diterima menjadi mahasiswa Universitas Indonesia (atau seenggaknya mirip gitu lah) dan bingung masa cuma gini doang? Yoi, saat itu gue cukup panik jadi lupa kalo ada bar buat scroll down-__-
Setelah gue scroll down dan ternyata.....Alhamdulillah, gue lolos ilmu adm. Fiskal UI. Ya, walaupun pilihan kedua, tapi Allah tau yang terbaik. Mungkin ini yang terbaik menurut-Nya. 

Alhamdulillah, aku langsung sujud syukur detik setelah memastikan ini bukan penipuan(?). Ayah yang baru pulang kerja pun langsung nanya hasilnya dan aku tunjukkin laman itu. Alhamdulillah, ayah seneng:))
"tapi Yah bukan akuntansi, gapapa?"
"iya gapapa udah alhamdulillah...."
Dan berita gembira lainnya juga mendengar sepupu yang juga diterima di UGM jurusan sastra Indonesia. Yosh, 2 cucu nenek yang akhirnya menjadi camaba.
Dan SENENG BANGET denger kabar-kabar gembira dari Astonic lainnya. Banyak yang diterima di pilihan ke satu, tapi ada juga beberapa yang diterima di pilihan ke dua (termasuk aku) dan ketiga. Dan ada juga yang masih menunggu pengumuman SIMAK, UTUL dan ujian mandiri lainnya. Tenang, Allah pasti sudah menyiapkan skenario yang terbaik:)

Dan woah, ADR-UI pun ternyata banyaaak:') kalau nggak salah 14 orang hasil SNMPTN dan SBMPTN. Dan yang paling bikin sedih sekaligus seneng adalah, camaba FEBnya ada 5 orang:'). Sedih karena nggak bareng sama mereka (bersyukur, de....) tapi seneng soalnya FEB jadi rame lagi setelah 2 tahun kemarin nggak ada maba-nya. 

Alhamdulillah, pada hari itu tak henti-hentinya aku mengucapkan syukur atas apa yang telah Allah amanahkan kepadaku dan teman-teman yang lain. 
Fabiayyi aala irabbikuma tukadzibaan? Maka nikmat tuhan manakah yang engkau dustakan?

Untuk teman-teman yang masih berjuang, percayalah Allah's plans are much better than your dreams (quote penyemangat buat aku juga aslinya, hehe:'))

Anyway, terimakasih semua atas doa dan dukungannya:)

Minggu, 05 Juli 2015

Analogi

Tiba-tiba, aku mengingat beberapa percakapan yang mungkin bisa dijadikan analogi. Begini percakapannya...

----------
 #1
*malam hari*
A: *hendak mengambil foto dengan menggunakan mode manual*
B: "eh, pake mode apa?"
A: "manual"
B: "ih, udah ada kamera kaya gini yang punya banyak pilihan, kenapa milih manual dah? ngatur shutter sendiri, iso sendiri. Mending langsung auto aja, toh udah praktis banget kan? ngapain ribet-ribet"

----------
#2
*malam hari juga*
A: *hendak mengambil foto dengan menggunakan mode auto*
B: "pake mode apa kamu?"
A: "auto"
B: "lah, sama aja bohong dong pake kamera gini tapi pake auto. Mending pake manual, jadi kamu bisa sekalian belajar dan ngerti gimana cara ngatur shutter, ngatur iso, nggak langsung instan pake auto gitu aja. Sama aja dong kamu pake digital biasa kalo gini caranya, yang ada malah nggak berkembang"

----------

Gimana? Iya, entahlah tiba-tiba terlintas gitu aja dua percakapan yang sama topik tapi beda isinya ini. Serius kok, ini bener-bener nyata, bukan karangan. Iya, itu hasil percakapan dengan dua orang yang berbeda.
Memang, opini orang berbeda-beda. Ada yang setujunya ini, ada juga yang setujunya itu bahkan ada yang setuju sama ini dan itu. Nahkan.


Gimana? Pasti tiap orang menganalogikannya berbeda-beda.