Minggu, 29 Juni 2014

Bahagia itu....sederhana.

Bahagia itu sederhana, yak sederhana.
Sesederhana saat mata ini bisa melihat alam semesta diluar sana dengan izin-Nya, tanpa membutuhkan alat-alat canggih seperti kacamata ataupun soft lens untuk memandangnya.
Sesederhana saat telinga ini bisa mendengar suara-suara alam dengan izin-Nya, tanpa membutuhkan alat-alat canggih dan bantuan teknis dokter spesialis untuk mendengarnya.
Sesederhana saat hidung ini bisa membaui segala hal diluar sana, tanpa membutuhkan alat-alat atau justru operasi untuk dapat merasakannya.
Sesederhana saat kulit ini bisa melaksanakan fungsinya untuk menyentuh benda-benda disekitarnya.
Sesederhana saat mulut ini dapat melantunkan pujian atas ciptaan-Nya dan mengagungkan asma-Nya, bukannya justru menghina dan mencaci dengan kasarnya.
Bahagia itu sederhana, kan?
Maka, nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
Bersyukurlah atas nikmat yang telah Allah berikan, karena belum tentu semua orang dapat mengecap manisnya pemberian-Nya yang begitu sempurna:)

Senin, 23 Juni 2014

reality..

Tadi di home pas awal masuk blog, saya liat postingan baru rakabercerita.blogspot.com .
Juni ya?
Memang sih sulit menerima realita tentang 'kehilangan'. Apalagi tentang sahabat yang oke, 24 jam terus bersama dia. Kita ngerti sifatnya, ngerti kelakuannya, ngerti segalanya tentang dia. Tapi, saya ngerti kok. Bukannya ingin riya, tapi memang saya selalu berdoa agar semuanya diberikan yang terbaik. Baik secara keseluruhan, maupun secara personal. Dan setelah semua keputusan itu di-'ketok palu'-kan, saya dengan ikhlas berfikir, oke, itu mungkin jalan yang terbaik bagi sahabat kita. Mungkin yang tersisa bagi kita cuma kepiluan yang luar biasa karena ditinggal oleh sahabat yang kita rasa sudah 'klop' banget. Saya juga ngerasa kok, saya juga nangis saat itu. Nangis kehilangan tentunya. Tapi yang bikin saya lebih nangis, karena saya sendiri malu. Sahabat itu justru lebih tegar dengan tetap menunjukkan senyumnya. Saya merasa kecil banget. Banget.
Dari situ saya pun yang tadinya memang rasanya nggak rela, mulai ber-husnuzan atas keputusan yang sudah ditetapkan. Saya yakin, seperti kata nida-salah satu teman saya-di grup, "as we already being stars, all we need is taking place where we can shine. Anywhere it is, we still stay on the same sky". Setuju banget, walaupun kata nida maaf grammarnya masih berantakan._. Tenang, tapi maknanya dapet kok, nid.
Kita tetap jadi Astonic, kok:)
Seperti salah satu kutipan yang ditulis oleh seorang sahabat : laut yang tenang tidak akan menghasilkan pelaut yang ulung. Saya rasa, bener banget.
Thanks for all. Thanks for tought me about friendship, life, solidarity and struggles. Thanks, friends.

Sabtu, 07 Juni 2014

Move!

Nggak kerasa, ya, cepet banget.
Perasaan, baru kemarin packing untuk pertama kalinya ke IC. Perasaan, baru kemarin kenal si-astonic. Perasaan, baru kemarin kenal sama si-unpen. Dan perasaan, baru kemarin juga kenal sama si-gossen. Ah, semuanya serba perasaan, padahal nggak semua perasaan bener(?).
Tapi serius, 2 tahun itu ternyata cepet-banget. Besok udah pindah aja ke gedung H--asrama putri kelas 12. Besok udah mulai pulang sore, intensif, dan yah nggak jadi panitia-panitia lagi kaya tahun ini yang super-bener-bener. Oke, mungkin jadwal rutinitas saya pun akan mulai berubah, nggak tau sih seberubah apa kan saya belum ngalamin juga (hehe, jayus).
Besok udah sidang KIR aja. Padahal, kayaknya baru kemarin saya sering ngepoin KIR kakak kelas. Sering nanya-nanya, KIR itu apa dan yang paling bodoh adalah pertanyaan, KIR itu wajib gak sih?-_- dan sekarang saya udah pengen nyampe tahap akhir penyelesaian KIR.
Besok udah tadabbur sosial lagi. Padahal kayaknya baru kemarin tidur di aula yang sumpah-adem-banget. Masih kerasa capeknya stukol saat lagi tadabbur, walaupun belum ngerasain 'asik'nya baksos saat tadabbur.
Besok udah pindah gedung lagi. Perasaan baru kemarin angkut-angkut barang dari lantai 2 gedung Z ujung ke lantai 3 gedung J yang ujung juga, serius, rasa pegelnya masih kerasa sampai sekarang--alay. Masih mikir sampai sekarang, gimana kalau nasib saya berakhir lagi di lantai 2 gedung H paling pojok deket jemuran? Sumpah, kayaknya saya udah bener-bener menjadi 'penghuni' di 3 gedung asrama putri. Should I proud?
Besok udah ambil rapot lagi. Kalau dihitung sejak kelas 1, mungkin itu ambil rapot yang ke-8--termasuk ambil rapot pas UTS.
Yah, sudah waktunya. Oke,

Jumat, 06 Juni 2014